Pada hari Isnin 23 Ogos lalu, blog ini telah menyiarkan kisah yang berlaku di sebalik insiden penahanan tujuh nelayan Malaysia oleh pihak berkuasa Indonesia. Anda boleh baca kenyataan penuh Majlis Keselamatan Negara(MKN) bagi mengetahu fakta sebenar mengenai isu tersebut. Klik sini.
Pada 25 Ogos, Menteri Luar Negeri Indonesia pula telah memaparkan kronologi insiden tersebut. Dengan kata lain, jalan cerita versi Indonesia (bukan sinetron). Anda baca dan bandingkan dengan kenyataan MKN. MKN keluarkan kenyataan yang panjang lebar. Siap dengan waktu kejadian, lokasi kejadian, dan rentetan peristiwa dari awal sehingga akhir ia berlaku.
Kronologi versi Kementerian Luar Negeri Indonesia diperoleh setelah mengumpulkan informasi dari sejumlah pihak terkait.
Berikut ini kronologi yang dipaparkan Marty(Menteri Luar Negara Indonesia) secara garis besar:
1. Pada tanggal 13 Agustus 2010 pukul 20.00, tiga orang petugas patroli KKP melakukan tugasnya dengan kapal Dolphin 015. Dalam pelaksanaan tugas ini, mereka menangkap lima buah kapal yang berisi tujuh orang nelayan Malaysia.
"Tujuh nelayan itu kemudian dibawa ke kapal KKP bersama tiga pegawai yang mengawal pada nelayan itu".
2. Dalam perjalanan membawa nelayan itu ke Pulau Batam, Polisi Marin Diraja Malaysia melakukan pengejaran dan mengeluarkan tembakan. Namun, belum bisa dipastikan apakah tembakan itu berupa peluru atau tembakan suar.
"Berdasarkan keterangan, tembakan itu menimbulkan cahaya terang sehingga kemungkinan itu berupa tembakan dari suar”.
3. Setelah itu, lima kapal nelayan yang berisi tiga orang petugas KKP digiring Polisi Marin Diraja Malayisa. Menurut Kementerian Luar Negeri, nelayan dan kepolisian Malaysia melakukan tiga pelanggaran.
Pertama, masuknya kapal nelayan Malaysia ke perairan Indonesia. Kedua, masuknya patroli Polisi Marin Diraja Malaysia ke wilayah Indonesia, dan ketiga, penangkapan terhadap tiga petugas KKP dilakukan di wilayah Indonesia dan diduga ada tindak kekerasan yang dialami para petugas tersebut. Marty membantah sinyalemen bahwa pemerintah lambat melakukan komunikasi untuk membebaskan tiga petugas KKP.
Itu lah jalan cerita versi Indonesia (bukan sinetron). Lu pikirlah sendiri. Siakap senohong gelama ikan duri, bercakap bohong lama-lama mencuri.
5 comments:
nampak sangat Indon cover up dan menipu..
macam cerita katun...rasenya sesuai dengan pantun senohong tuuu
sebijik macam drama indonesia..kah kah kah..
adakah rakyat Indon menjadi hilang akal dan tidak waras selepas membaca kenyataan tersebut? kemudian dalam keadaan tidak sedar terberak dalam seluar. sbb tu la ada najis dilontar ke dalam kawasan kedutaan berdaulat negara MALAYSIA.
Warta Indon takut nak bercakap benar kepada rakyatnya..nanti mereka pun kena baling taik juga...
macam biasa je dgr jalan cerita pembohongan gitu.. kat mana ye!!!??
ooooooooooooooo.. baru teringat.. ANWAR dan PAS!!!!!
hahahahaha.... sambil garu ketiak!!!
Post a Comment